Results for "covid-19"
Vaksin Jadi Proteksi bagi Pasien Kanker sebagai Kelompok Rentan Covid-19



Sebagai kelompok rentan COVID-19, pasien kanker harus menjalani serangkaian tindakan kemoterapi dan mengonsumsi obat untuk mencegah penyebaran sel kanker yang cepat. 

Berkaitan dengan hal itu, vaksin menjadi senjata untuk terus digencarkan sebagai bentuk pencegahan dan kekebalan imunitas pasien kanker yang lebih rendah.

Ada pun untuk pemberiannya, imunitas pada pasien kanker dibedakan menjadi dua, yakni imunitas aktif melalui vaksinasi, dan imunitas pasif.

“Vaksinasi adalah untuk pencegahan, bukan untuk pengobatan. Untuk vaksinasi aktif, kita masih mengikuti jadwal dari Pemerintah. Untuk imunisasi pasif atau monokromal antibody, pemberian ini diberikan setiap 6 bulan sampai pasien dapat kembali,” tutur Dr. Jeffrey Beta Tenggara Sp.PD-KHOM, Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Hemato-Onkologi Medik dalam webinar AstraZeneca bersama CISC (Cancer Information & Support Center), Sabtu 15 Desember 2022.

Kelompok rentan pada pasien kanker terutama adalah kepada mereka yang dalam proses kemoterapi. Hal ini dikarenakan mereka sedang mengalami fase aplasia yang menurunkan hemoglobin dan berdampak pada penurunan imunitas. 

Sebabnya, pasien yang sedang menjalani kemoterapi dan mengalami COVID harus memberhentikan pengobatannya terlebih dahulu. 

Oleh karena itu, pemberian vaksin sangatlah penting bagi para pasien kanker karena tak hanya untuk mengembalikan pasien kepada jadwal pengobatan, tetapi juga untuk mencegah COVID berat.

Pasien kanker juga dibagi atas dua kategori, yakni kanker darah dan kanker tumor padat yang berpengaruh pada urgensi pengobatan. 

“Untuk kanker darah mengalami pengobatan yang lebih rumit, baik dari sifat maupun treatment. Ini karena sifat imunitas yang dibawa dari darah putih dan pengobatan kanker darah yang jauh lebih rumit dari solid cancer,” tutur dr. Jeffrey


Pengobatan Covid Saat Kemoterapi

Berhentinya pengobatan kemoterapi ketika pasien terpapar COVID tentunya menjadi problematika karena akan menimbulkan jeda pengobatan yang memungkinkan sel kanker menjadi lebih parah dan lebih agresif. 

"Ada juga pasien kanker yang memiliki gejala yang lebih berat yang membuat pasien kanker menjadi korban dari pasien Covid itu sendiri," ucap dr. Jeffrey

Namun, pasien yang menjalani terapi target, pengobatan yang tidak seberat kemo, tetap dapat menjalani perawatan kanker ketika mereka sudah terpapar. 

Selain untuk untuk mencegah COVID berat dan mengembalikan pasien pada jadwal pengobatan, vaksin juga menjadi perlindungan bagi pasien kanker. Utamanya, karena respons pasien kanker yang mendapatkan vaksin memiliki perlindungan lebih baik pada pasien kanker non vaksin, dan bahkan orang yang tidak divaksin. 


Pencegahan Sebagai Hal Utama

COVID 19 yang bersifat fluktuatif membuat kita semua harus waspada dan siap dalam menghadapinya setiap waktu. Untuk itu, pencegahan tetap menjadi hal utama yang terus digencarkan, dibarengi dengan vaksin sebagai pemberian pertahanan dan kekebalan. 

Aspek pencegahan pun kerap menjadi pesan bagi dr. Jeffrey untuk senantiasa dilakukan. 

"Saya ingatkan bagi mereka yang sedang kemoterapi untuk tetap melakukan prevensi, menggunakan masker dan menjaga jarak," pungkasnya. 

Ada pun kini, dr. Jeffrey mengaku bahwa para pasien sudah lebih baik dalam menjaga kesehatan dan mengalami lebih sedikit gejala, dibandingkan 3 tahun lalu saat lonjakan delta melanda. 


Tips dari Penyintas


Estriningsih selaku penyintas kanker payudara stadium 3A, terdiagnosis kanker pada November 2020 lalu.

Pengobatan yang telah dilakukannya sejak 2020 seharusnya selesai lebih awal karena tertunda akibat paparan COVID 19 yang sempat menyerangnya.

Pengobatannya kemudian selesai pada Januari 2022, yang mencakup mastektomi, kemoterapi sebanyak 6 kali, dan target terapi sebanyak 18 kali. 

Bersamaan dengan pengobatan kanker, Estri juga harus melakukan pengobatan Covid yang ia jalani.

Estri mengaku, perjalanannya melawan Covid dan kanker di saat yang bersamaan tidaklah mudah. 

"Waktu itu yang menjadi concern saya adalah menjaga imun tubuh untuk terus membaik. Pola pikir saya harus terus saya benahi sekaligus terus mendekatkan diri kepada sang pencipta," ungkapnya. 

Tak hanya itu, ia juga mencari informasi yang benar dari para karena kala itu informasi masih terbatas dan simpang siur.

Mempercayakan pengobatan kanker pada dokter yang merawat, menjalani pengobatan dengan bahagia, berpikir positif, menjaga nutrisi yang seimbang, dan menjaga prokes juga menjadi cara Estri untuk menjaga kekebalan. 



Sumber

Redaksi Sabtu, 17 Desember 2022
BINDA NTB Hadirkan Gerai Vaksinasi Massal di Kabupaten Lombok Timur

 


Lombok Timur - Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah NTB terus menggencarkan vaksinasi booster untuk masyarakat umum di daerah-daerah NTB. Salah satunya dengan membuka gerai vaksinasi massal di Lingkungan Desa Kalijaga Kec. Lenek Kab. Lombok Timur pada Kamis, 14 Juli 2022. Upaya itu dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus baru agar masyarakat NTB bisa merayakan Idul Adha 1443 H dengan tenang.


Kabinda NTB, Wara Winahya mengatakan bahwa BIN Daerah NTB melaksanakan vaksinasi massal di 10 lokasi di 9 Kab/Kota se NTB. Pelaksanaan vaksinasi ini tidak hanya terpusat di gerai-gerai vaksin, tetapi juga secara door to door.


"Vaksinasi door to door digelar untuk membantu masyarakat yang kesulitan untuk mendapatkan vaksin," ujarnya dalam keterangan pers, Rabu (6/7)


Ia berharap, program tersebut dapat mencegah penularan Covid-19 subvarian baru Omicron yang sudah ditemukan di Indonesia. Apalagi sebentar lagi akan ada perayaan Idul Adha, kerumunan massa sangat rentan memicu penularan Covid-19 jika tidak diberi perlindungan ekstra vaksinasi booster.


"Subvarian ini menular lebih cepat. Hasil penelitian selama ini menunjukkan, kalaupun dia berhasil memapari orang yang sudah divaksin booster, gejala yang ditimbulkan akan lebih ringan," ungkap Wara.


Bila akselerasi vaksinasi ini bisa terselenggara dengan lancar, ia berharap momentum perayaan Idul Adha tahun ini tidak menyebabkan angka penularan Covid-19 naik kembali.


"Sehingga, meskipun nanti tetap ada pembatasan, pergerakan sosial yang cenderung tinggi tidak menyebabkan kembali naiknya positivity rate," imbuhnya.


Disamping, Wara juga tetap menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menerapkan prokes 5M. Tanpa penerapan prokes yang ketat, maka potensi penularan masih tetap ada walaupun sudah di vaksin booster.

Redaksi Kamis, 14 Juli 2022
CEGAH VARIAN BARU OMICRON, BINDA NTB TERUS INTENSIFKAN PROGRAM VAKSINASI



LOTIM - Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) NTB terus bersinergi dengan Dinas Kesehatan Provinsi NTB dalam rangka mendukung program percepatan vaksinasi. Kali ini vaksinasi dilaksanakan di Aula Desa Sikur dengan menargetkan masyarakat umum, anak maupun Lansia (4/7/22)


Kabinda NTB, Wara Winahya mengemukakan bahwa vaksinasi akan terus dilakukan sampai benar-benar mencapai target. Pihaknya tidak khawatir akan sasaran, karena terbukti masyarakat masih antusias mengikuti vaksinasi.


“Antusiasme masyarakat terbukti masih tinggi. Setiap kali ada penyelenggaraan vaksinasi, tetap ada masyarakat yang datang ke gerai vaksin yang kami siapkan. Ini membuktikan bahwa kesadaran masyarakat terus meningkat,” terang Wara.


Di samping itu, lanjut Wara, proses vaksinasi masih penting mengingat belum semua masyarakat mendapatkan dosis vaksin. Di antara yang datang, ternyata masih ada yang baru mau divaksis dosis pertama; meskipun mayoritas untuk mendapatkan dosis kedua dan ketiga atau booster.


"Karena masih ada masyarakat yang belum melengkapi dosis vaksin, kami juga menyisipkan sosialisasi kepada masyarakat pentingnya vaksinasi COVID-19. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah menganggap tidak ada penyebaran COVID-19, kemudian mereka tidak mau divaksin," Wara menambahkan.


Selain mendukung penyuluhan mengenai pentingnya vaksinasi COVID-19 primer (dosis pertama dan kedua) dan vaksinasi penguat, Binda NTB juga mengingatkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan 5M: menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, membatasi mobilitas, dan menjauhi kerumunan.

Redaksi Senin, 04 Juli 2022
BINDA NTB GELAR VAKSINASI MASSAL DI DESA JEMBATAN KEMBAR TIMUR KEC. LEMBAR

 


Lombok Barat - BIN Daerah NTB kembali menggelar vaksinasi covid-19 di Kec. Lembar. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Minggu, 26 Juni 2022 sejak pukul 09.00 WITA di Desa Jembatan Kembar Kec. Lembar, Kab. Lombok Barat. Adapun jenis vaksin yang diberikan adalah dosis 1, 2 dan Booster dengan target peserta 50 orang.


Meskipun saat ini pemerintah telah melonggarkan beberapa kebijakan Covid-19, masyarakat diminta untuk tetap melaksanakan vaksinasi dan menerapkan protokol kesehatan sebagai bagian dari ikhtiar untuk bergeser dari pandemi menjadi endemi.


Kegiatan vaksinasi massal ini merupakan bentuk realisasi dan dukungan terhadap instruksi Presiden yang tertuang dalam Perpres nomor 99 tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).


Kabinda NTB, Wara Winahya mengatakan, kegiatan vaksinasi di provinsi NTB terus diintensifkan. Kegiatan vaksinasi dimassifkan lagi, baik untuk menuntaskan dosis primer maupun untuk mempercepat kenaikan rasio dosis booster. 


"Kita kejar terus capaian vaksinasi sehingga proses transisi pandemi ke endemi dapat berjalan sesuai harapan," kata Kabinda.

Redaksi Minggu, 26 Juni 2022
BINDA NTB TERUS GENCARKAN VAKSINASI DI WILAYAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

 


Sumbawa Barat- Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) NTB terus bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi NTB untuk memberikan pelayanan vaksinasi kepada masyarakat. Pemberian vaksinasi kali ini dilakukan di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Sumbawa Barat (11/06/22). 


Kali ini kegiatan vaksinasi massal diadakan di wilayah Lokus Utama Posyandu II Ds. Bakat Monteh, Kec. Brang Rea, KSB dan 3 Lokus Pendukung lainya di wilayah PKM Seteluk, Jereweh, dan Maluk dengan menargetkan masyarakat umum, anak maupun lansia dengan target sasaran sebanyak 150 orang. Kegiatan vaksinasi ini sejalan dengan program percepatan vaksinasi pemerintah guna mencegah munculnya klaster baru Covid-19.


Kepala BIN Daerah (Kabinda) NTB, Wara Winahya mengatakan, kegiatan vaksinasi di provinsi NTB langsung kembali diintensifkan. Kegiatan vaksinasi dimassifkan lagi, baik untuk menuntaskan dosis primer maupun untuk mempercepat kenaikan rasio dosis booster. 


“Tugas kita adalah memastikan capaian vaksinasi tercapai, kekebalan komunal semakin merata dan meningkat kualitasnya di semua wilayah di NTB. Inilah cara kita berkontribusi pada upaya Bangsa lepas dari pandemi," ujarnya.


Tidak ada cara lain, Binda NTB bersama seluruh pihak terkait harus konsisten meningkatkan capaian jumlah dan cakupan vaksinasi. Jika tidak maka pengendalian pandemi Covid-19 yang terus membaik akan sia-sia.


"Kita harus tuntaskan perjuangan kita melawan pandemi, semoga bisa segera berakhir, atau setidaknya bertransisi menjadi endemi," ujarnya 


Ia juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menerapkan prokes 5M. Sebab, prokes menjadi sarana pencegahan yang mudah dan murah untuk masyarakat lakukan. Oleh karena itu mari masyarakat untuk vaksin dan memperketat prokes 5M.


sesuai dengan Instruksi Presiden, Presiden Jokowi telah mengumumkan bahwa saat ini masyarakat sehat (tidak dalam kondisi sakit flu / batuk) sudah boleh untuk melepas masker di ruang publik. Oleh sebab itu, kegiatan vaksinasi harus terus digencarkan agar masyarakat semakin siap dan tenang saat melepas masker ketika berada di ruang publik.

Redaksi Sabtu, 11 Juni 2022
Pakar Kesehatan Sebut Hepatitis Akut Misterius pada Anak Bukan Akibat Vaksin Covid-19

 

Guru Besar Kesehatan Anak bidang Gastrohepatologi Hanifah Oswari menuturkan, hepatitis akut misterius bukan disebabkan vaksin Covid-19. Hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang menjelaskan terkait hal itu.

"Kejadian ini dihubung-hubungkan dengan vaksin Covid-19. Itu tidak benar, karena kejadian hepatitis akut saat ini tidak ada bukti kalau itu berhubungan dengan vaksin covid," kata Hanifah dalam webinar Kementerian Kesehatan, Kamis (5/5).

Dia menjelaskan, sempat ada yang mengindikasikan hepatitis akut misterius kali ini berhubungan dengan virus Covid-19, hingga Adenovirus 41. Tetapi hal itu belum dilandasi dengan data yang signifikan.

"Jadi virus-virus tadi yang kita sebutkan itu diduga karena masih mungkin itu kejadian yang bersamaan tetapi bukan penyebab langsungnya. Karena itu, menghubungkan virus covid sendiri saja belum bisa ditentukan apalagi vaksin covidnya pada saat ini, berita seperti itu saya kira perlu diluruskan," bebernya.

Untuk diketahui WHO kali pertama menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya mengenai 10 kasus Hepatitis Akut yang tidak diketahui etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown aetiology) pada anak-anak usia 11 bulan hingga 5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.

Kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai 16 tahun. Tujuh belas anak di antaranya (10 persen) memerlukan transplantasi hati, dan satu kasus dilaporkan meninggal

Redaksi Sabtu, 07 Mei 2022
BIN NTB Terus Percepat Vaksinasi Anak di Lotim




LOMBOK TIMUR - Badan Intelijen Negara Provinsi NTB kembali bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi NTB untuk menggelar vaksinasi anak usia 6-11 tahun di wilayah Kabupaten Lombok Timur (22/02). Kegiatan tersebut dilakukan untuk mempercepat tercapainya herd immunity. Kali ini kegiatan dipusatkan di SDN 2 Semaya Kecamatan Sikur dengan target 290 anak menggunakan vaksin Sinovac.

Percepatan vaksinasi yang dilakukan oleh Binda NTB merupakan bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah dalam upaya menghadapi varian baru. Di samping itu juga mendukung terciptanya kekebalan kelompok sehingga masyarakat tahan terhadap VIRUS Covid-19 yang terus bermutasi.

Kabinda NTB, Wara Winahya mengatakan vaksinasi meningkatkan imunitas masyarakat di tengah pandemi ini.

"Di sini kita memang mengupayakan kecepatan vaksinasi, karena ternyata varian omicron itu cepat sekali menular," tutur Wara dalam keterangan pers Senin (21/02).

Kabinda NTB juga menghimbau kepada seluruh orang tua, wali murid dan masyarakat untuk tidak takut terkait kehalalan vaksin. Diharapkan mau mendatangi sentra vaksin yang telah disediakan

“Jangan lupa, setelah vaksin, tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat di manapun berada. Guna mencegah penularan virus Covid-19 di sekitar kita,” sambungnya.

Redaksi Selasa, 22 Februari 2022
Waspada Covid-19 Varian Omicron, BIN NTB Gencarkan Vaksinasi

 

Dompu - Untuk mencapai herd immunity pada akhir tahun 2021, akselerasi vaksinasi terus digencarkan semua elemen, terutama Binda NTB.

Binda NTB mengambil peran untuk mempercepat vaksinasi di seluruh Kabupaten/Kota di Pulau Sumbawa. Pada Kamis(20/01/2022), melakukan vaksinasi massal di sejumlah Puskesmas di Kabupaten Dompu.

Sebanyak 1.875 orang berhasil tervaksin dalam kegiatan tersebut yang terdiri dari Anak usia 6-11 tahun, Masyarakat Umum, Lansia, Pra Lansia, Nakes, dan Remaja.

Saat peninjauan vaksinasi massal di kantor Lurah Simpasai, Kecamatan Woja, Bupati Kabupaten Dompu, Kader Jaelani (AKJ)., mengatakan bahwa, kehadiran Kabinda NTB di Dompu meninjau dan mendukung vaksinasi merupakan motivasi tersendiri bagi masyarakat untuk datang vaksin COVID-19.

Hal itu kata Bupati, dapat lihat dari antusiasme masyarakat yang luar biasa di Kelurahan Simpasai. Perlu diketahui masyarakat bahwa vaksinasi tidak hanya untuk memenuhi target, tetapi lebih penting untuk menjaga kesehatan masyarakat dari pandemi Corona.

“Ini patut diapresasi, sebab dengan vaksinasi maka kekebalan kelompok atau herd immunity akan tercapai sehingga kita bisa hidup berdampingan dengan COVID-19 ini”, ungkap Bupati Dompu.

Sementara itu, Kabinda NTB, Ir Wahyudi Adisiswanto M.Si., saat peninjauan vaksinasi massal di kantor Lurah Simpasai bersama Bupati Dompu mengatakan, tujuan utama Binda NTB ikut menyelenggarakan vaksinasi adalah mensosialisasikan pentingnya vaksin untuk kesehatan masyarakat.


Redaksi Jumat, 21 Januari 2022
Cegah Omicron, BIN NTB kembali Galakan Gelar Vaksinasi Massal di Lobar


 Lobar - Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Nusa Tenggara Barat kembali menggelar vaksinasi massal di wilayah Kabupaten Lombok Barat (19/01/2022). Kegiatan diadakan disejumlah titik diantaranya Puskesmas Narmada, Puskesmas Gunungsari, Puskesmas Jembatan Kembar, Puskesmas Eyat Mayang, Puskesmas Dasan Tapen, Puskesmas Perampuan, Puskesmas Labuapi dan Puskesmas Kediri. Jenis vaksin yang digunakan oleh tim vaksinator yakni Sinovac dan Astrazeneca.


Sebanyak 528 orang berhasil tervaksin dalam kegiatan tersebut yang terdiri dari Anak usia 6-11 tahun sebanyak 405 anak dan Lansia 123 orang. Adapun sebanyak 12 orang diantaranya mengikuti vaksinasi booster.

Kepala BIN daerah NTB Wahyudi Adi Siswanto mengimbau agar semua masyarakat di NTB mengikuti program vaksinasi. Agar pandemi ini bisa segera berakhir.

"Ajak semua keluarga dan kerabat, teman dan sahabat karena program vaksin itu sangat penting. Sehingga jika muncul varian baru, tubuh kita sudah kebal," jelasnya.

Redaksi Kamis, 20 Januari 2022
Launching Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 dosis ke 3 (Booster) di Kab. Lombok Barat


Lombok Barat – Dinas Kesehatan dan Pemda Kabupaten Lombok Barat melaksanakan launching pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis ke 3 (Booster). Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Aruna, Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, pada Rabu 19 Januari 2022.


Kegiatan tersebut dihadiri oleh AKBP Wirasto Adi Nugraha (Kapolres Lobar), Kompol Taufik (Wakapolres Lobar), Dr. Ahmad Taufik Fathoni (Ketua Satgas Vaksinasi Lobar/Kabid. P3KL Dinas Kesehatan Lobar), Ns. Zaenal Abidin (Kepala Puskesmas Meninting), dan Kapolsek se-Polres Lobar bersama para anggotanya.

Adapun dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut akan dilakukan oleh tim gabungan dari RSUD Tripat, Puskesmas Meninting dan Tim Nakes dari Dinas Kesehatan Lobar dan Polres Lobar.


Kegiatan Launching Pelaksanaan Vaksinasi Dosis III (Booster) ini dilaksanakan secara serentak diseluruh Indonesia yang dibuka oleh Kapolri secara virtual.


AKBP Wirasto Adi Nugraha (Kapolres Lobar) mengatakan bahwa, dirinya baru divaksin setelah giat virtual dengan Kapolri selesai.

Redaksi Rabu, 19 Januari 2022
Binda NTB Kembali Melakukan Vaksinasi Untuk Anak Usia 6-11 Tahun di Dompu

 


Dompu, Kegiatan vaksinasi anak usai 6-11 tahun kembali dilakukan oleh Badan Intelijen Negara Daerah NTB di SDN 2 Dompu Jalan Sultan Hasanuddin Kelurahan Karijawa, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu. Kali ini kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Kepala UPTD Puskesmas Dompu Kota H Syarif Efendi dengan menerjunkan tim Nakes berjumlah 16 orang di lokasi vaksinasi.

 

Dalam kegiatan tersebut tim vaksinasi Puskesmas Dompu berhasil memvaksin 173 siswa yang hadir dalam kegiatan tersebut dengan jenis vaksinasi yang diberikan yaitu vaksi Sinovac. Adapun pelaksanaan vaksinasi Covid-19 anak usia 6-11 tahun didasari telah terbitnya rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on Immunizational/ ITAGI) perihal kajian vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun dan sudah adanya Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM untuk penggunaan vaksin Sinovac bagi anak usia 6-11 tahun.

 

Kabinda NTB, Wahyudi Adisiswanto meminta agar semua masyarakat NTB mengikuti vaksinasi dan tidak takut divaksin. Dan berharap dengan vaksin pandemi bisa segera berakhir.  “Untuk pelajar saya kira harus memahami bahwa vaksin itu penting. Bulan-bulan kemarin masih banyak yang takut, sekarang sudah banyak yang kepingin divaksin dan ini luar biasa,” ungkapnya.

 

Direncanakan sepanjang tahun 2022 kegiatan vaksinasi ini akan terus dilakukan oleh BINDA NTB bekerja sama dengan Dinas Kesehatan. Hal ini merupakan bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam pelaksanaan vaksinasi booster bagi masyarakat umum secara gratis.

Redaksi Senin, 17 Januari 2022
Vaksinasi untuk Anak Kembali Dilakukan oleh BIN Daerah NTB di Lombok Utara

 


Lombok Utara, Guna menekan bertambahnya kasus COVID-19 di NTB, Badan Intelijen Negara Daerah NTB bekerjasama dengan dinas kesehatan dan puskesmas terkait kembali melaksanakan kegiatan vaksinasi anak di wilayah Kabupaten Lombok Utara berlokasi di dua kecamatan yaitu Kecamatan Tanjung dan Kecamatan Ganga. 


Dari kedua kecamatan tersebut sebanyak 293 orang anak yang menerima vaksin jenis Sinovac dengan rincian setiap kecamatan yaitu sebagai berikut:

1. Kecamatan Tanjung sebanyak 212 anak bertempat di tiga lokasi yaitu di SDN 1 Medana (82 Anak), SDN 2 Medana (57 Anak),  dan SDN 7 Sokong (73 Anak) dengan jenis Vaksin Sinovac. 

2. Kecamatan Gangga sebanyak 81 anak bertempat di tiga lokasi yaitu di SDN 1 Rempek (35 Anak), SDN 2 Rempek (42 Anak),  dan SDIT Al-Ma'rif  (4 Anak)  dengan jenis Vaksin Sinovac. 


Kabinda NTB, Ir. Wahyudi Adisiswanto M.Si mengatakan vaksinasi bagi anak penting dilakukan untuk mendukung terwujudnya herd immunity. 


Direncanakan sepanjang tahun 2022 kegiatan vaksinasi ini akan terus dilakukan oleh BINDA NTB bekerja sama dengan Dinas Kesehatan. Hal ini merupakan bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam pelaksanaan vaksinasi booster bagi masyarakat umum secara gratis.

Redaksi Sabtu, 15 Januari 2022
KEBUT PROGRAM VAKSINASI, BIN DAERAH NTB GELAR VAKSINASI ANAK DAN LANSIA

 


NTB-Badan Intelijen Negara Daerah Nusa Tenggara Barat (Binda NTB) menggelar vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun dan Lansia. Vaksinasi digelar di sejumlah wilayah seperti Kota Mataram, Kabupaten Lombok Utara (KLU) dan Kabupaten Dompu. Binda NTB bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat untuk mensukseskan program vaksinasi nasional untuk anak dan lansia. Adapun jenis vaksin yang digunakan yakni Sinovac, Pfizer dan Moderna. 

Vaksinasi dilaksanakan serentak tanggal 23 Desember 2021. Di wilayah Kota Mataram, total Lansia yang tervaksin sebanyak 107 orang yang tersebar di 11 Puskesmas di Kota Mataram. Sementara di wilayah Kabupaten Lombok Utara, jumlah anak usia 6-11 tahun yang mengikuti program vaksinasi mencapai 324 anak di 2 kecamatan yakni Kecamatan Pemenang dan Tanjung. Di wilayah Kabupaten Dompu, sebanyak 225 orang berhasil divaksin. 


Kabinda NTB, Ir. Wahyudi Adisiswanto M.Si mengatakan akan terus menjalankan instruksi presiden untuk tercapainya herd immunity di Indonesia khususnya di NTB. selain itu Kabinda NTB juga akan terus melakukan koordinasi dengan stakholder terkait agar bersama-sama mensukseskan program vaksinasi di wilayah NTB.


"Kami terus mendorong percepatan vaksinasi agar masyarakat mencapai herd immunity," ujar Kabinda NTB.


Kabinda menghimbau agar seluruh elemen masyarakat di NTB mengikuti program tersebut agar pandemi ini bisa segera berakhir. 


“Ajak semua keluarga dan kerabat, teman dan sahabat karena program vaksin itu sangat penting. Sehingga jika muncul varian baru, tubuh kita sudah kebal,” ujarnya

Redaksi Kamis, 23 Desember 2021
Menkominfo Ungkap Pesan Jokowi untuk Kepala Daerah, Apa Isinya?

Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informasi Johnny G. Plate menyampaikan instruksi Presiden Joko Widodo kepada seluruh kepala daerah. Instruksi dari Jokowi adalah agar kepala daerah mewaspadai kenaikan kasus COVID-19 dengan menggencarkan strategi antisipatif mulai dari penguatan protokol kesehatan hingga percepatan vaksinasi.

"Arahan tersebut disampaikan Presiden Jokowi secara langsung kepada kepala daerah se-Indonesia secara virtual dalam pertemuan terkait situasi terkini penanganan COVID-19, Senin (25/10/2021) lalu," ujar Johnny dalam keterangan tertulis, Rabu (27/10/2021).

Johnny menuturkan, Jokowi dalam arahannya meminta seluruh kepala daerah untuk berhati-hati dan mewaspadai setiap potensi kenaikan kasus COVID-19 sekecil apapun. Arahan ini diberikan sehubungan dengan adanya data evaluasi PPKM yang menunjukkan terjadinya kenaikan kasus di 105 Kabupaten/Kota.

Beberapa daerah yang tercatat mengalami kenaikan kasus COVID-19 antara lain Kabupaten/Kota di Maluku Utara, Papua Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Gorontalo, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Tenggara. Meski angka kenaikan terbilang kecil, kepala daerah diminta terus memantau data dan memperkuat strategi antisipatif.

"Kenaikan angka COVID-19 yang masih kecil itu harus jadi perhatian bersama karena saat ini berbagai aktivitas dan mobilitas masyarakat sudah mulai dibuka kembali, terlebih kita akan memasuki periode akhir tahun," kata Johnny.

Johnny juga mengingatkan agar semua pemangku kepentingan dapat belajar dari pengalaman yang terjadi pada tahun lalu. Pelonggaran mobilitas dan aktivitas, terlebih jelang momentum akhir tahun berpotensi melahirkan lonjakan kasus COVID-19. Kenaikan kasus yang masih rendah saat ini, perlu dijadikan alarm untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Gubernur, Walikota, Bupati, Pangdam, Kapolda, dan juga dandim harus memperkuat cakupan vaksinasinya, 3T (testing, tracing, treatment), dan penggunaan PeduliLindungi di berbagai tempat, seperti mal, kafe, pasar, dan tempat wisata," tegasnya.

Sebagai bagian dari kebijakan preventif, Jhonny mengingatkan pemerintah telah sejak Juni 2021 telah mengumumkan akan meniadakan cuti bersama Natal pada 24 Desember 2021. Selain itu, pemerintah juga menerbitkan larangan ASN mengambil cuti memanfaatkan momen libur nasional.

"Perlu diingat bahwa kebijakan ini semata-mata diambil oleh pemerintah sebagai bentuk perlindungan terhadap seluruh warga Indonesia. Kita tidak menginginkan kerja keras kita selama ini harus terganggu dengan adanya peningkatan kasus akibat mobilitas yang meningkat jelang akhir tahun," ungkap Johnny.

Tak hanya itu, dirinya juga menekankan kedisiplinan masyarakat mematuhi protokol kesehatan dan manajemen pengawasan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas harus ditingkatkan.

"Diperlukan dukungan seluruh pemangku kepentingan di daerah untuk meningkatkan pengawasan dan bahu membahu untuk memulihkan Indonesia. Semua harus dilakukan demi melindungi rakyat kita dari risiko COVID-19 dan juga mengakselerasi pemulihan ekonomi," tutur Johnny

Johnny juga meminta kepada masyarakat untuk tidak terlena dengan adanya penurunan kasus belakangan ini, apalagi hingga mengabaikan penerapan protokol kesehatan.

"Disiplin protokol kesehatan juga perlu terus dijaga dan ditingkatkan, agar tingkat penularan tidak kembali baik," katanya.(ega/ega)

Sumber selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-5785682/menkominfo-ungkap-pesan-jokowi-untuk-kepala-daerah-apa-isinya

Redaksi Minggu, 31 Oktober 2021
Vaksinasi Remaja Dikebut untuk PTM, Orang Tua-Sekolah Diminta Aktif


Jakarta - Pemerintah mendorong satuan pendidikan di wilayah yang menerapkan PPKM level 1-3 untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Untuk itu, pemerintah meminta pihak sekolah dan orang tua mengawasi protokol kesehatan, serta memastikan anak untuk segera melakukan vaksinasi.

"Vaksinasi remaja atau kelompok usia 12 - 17 tahun harus kita percepat karena sangat penting untuk memberikan perlindungan dan rasa aman dalam pelaksanaan PTM terbatas. Diharapkan para orang tua dan sekolah bisa berpartisipasi aktif untuk mendorong vaksinasi bagi anak mereka yang sudah berusia di atas 12 tahun," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam keterangan tertulis, Rabu (27/10/2021).

Baca juga: Vaksin Anak 5-11 Tahun Bisa Dimulai Tahun Depan! 3 Jenis Ini Jadi Kandidat
Johnny mengatakan percepatan vaksinasi remaja perlu dukungan besar dari orang tua. Oleh sebab itu, para orang tua segera diharapkan dapat mengantar dan membantu anak-anaknya mendatangi sentra vaksinasi atau fasilitas layanan kesehatan untuk melakukan vaksinasi.

Menurutnya, vaksinasi terbukti dapat mengurangi risiko sakit berat jika terinfeksi vírus COVID-19. Ia menegaskan, vaksin yang beredar di Indonesia juga aman dan selalu dalam pengawasan pemerintah dan dinilai sangat penting untuk melindungi para remaja terutama saat melakukan PTM terbatas.

"Oleh karena itu, untuk semua adik-adik kita yang sudah memenuhi syarat, tidak perlu ragu lagi untuk mendapatkan vaksin. Dengan perlindungan dari vaksin, para remaja bisa meminimalisasi risiko penularan COVID-19 baik di sekolah, di perjalanan, maupun di rumah masing-masing," tutur Johnny.

Hingga 27 Oktober 2021, baru sekitar 14,5% dari sasaran vaksinasi kelompok remaja yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama, sedangkan vaksinasi dosis lengkap sudah mencapai 11,7% sasaran. Adapun, secara total sudah lebih dari 115 juta warga Indonesia yang mendapatkan dosis pertama dan 70 juta di antaranya telah mendapatkan dosis lengkap.

Vaksinasi memang bukan benteng perlindungan tunggal. Sejalan dengan itu, pemerintah juga terus mengajak masyarakat untuk mengingatkan dan membiasakan anak-anak selalu menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin.

"Waspadalah, ancaman virus COVID-19 masih ada. Jangan sampai kita membuka celah terjadinya lonjakan kasus berikutnya," Johnny.

Sebagai informasi, pemerintah telah menyatakan PTM terbatas perlu dilaksanakan agar generasi penerus bangsa tidak kehilangan kualitas pendidikan yang baik. Pemerintah juga mendorong sekolah-sekolah di wilayah penerapan PPKM Level 1-3 untuk melaksanakan PTM terbatas.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Sekolah Dasar Kemendikbud Ristek Sri Wahyuningsih dalam Dialog Media Center FMB 9 - KPCPEN, Selasa (26/10) kemarin. Ia juga menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan bagi setiap insan pendidikan, sebagai salah satu kunci kelancaran PTM terbatas.(ega/ega)

Sumber https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5785648/vaksinasi-remaja-dikebut-untuk-ptm-orang-tua-sekolah-diminta-aktif.

Redaksi
Presiden Jokowi Apresiasi Antusiasme Masyarakat Ikuti Program Vaksinasi Covid-19

  


Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat Kota Blitar yang telah antusias mengikuti program vaksinasi Covid-19. Apresiasi tersebut disampaikan Kepala Negara saat meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat yang digelar di Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan (PIPP), Kota Blitar, pada Selasa, 7 September 2021.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada masyarakat yang sudah sangat antusias untuk ikut divaksin,” ucap Presiden dalam keterangannya usai peninjauan.

Menurut Presiden Jokowi, kesadaran masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi sangat penting mengingat Covid-19 tidak dapat hilang sepenuhnya dari kehidupan manusia. Presiden Jokowi pun mendukung pemerintah daerah setempat untuk terus memenuhi target vaksinasi.

“Saya senang karena tadi Pak Wali Kota, Pak Wakil Wali Kota menginformasikan bahwa yang telah di vaksin 76 persen artinya memang ini tinggal sedikit yang belum divaksin,” imbuhnya.

Presiden Jokowi juga tidak lupa mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan prokotol kesehatan secara ketat. Banyaknya varian baru dari virus corona yang muncul mengharuskan masyarakat untuk tetap waspada dan tidak lengah terhadap penyebaran Covid-19.

“Kita semuanya harus percepat proses vaksinasi ini dan tetap taat terhadap protokol kesehatan,” ujar Presiden.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Blitar dr. Muhammad Muchlis, juga mengajak masyarakat Kota Blitar dan sekitarnya untuk bersama-sama menyukseskan program vaksinasi Covid-19.

“Mari kita laksanakan vaksinasi dengan senang hati, dengan rela hati, jaga diri, jaga kesehatan, jaga protokol kesehatan,” ucap dr. Muhammad Muchlis.

Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan tersebut adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wali Kota Blitar Santoso, dan Wakil Wali Kota Blitar Tjutjuk Sunario.

(BPMI Setpres)

Redaksi Minggu, 24 Oktober 2021
Masyarakat Apresiasi Presiden Jokowi dan Menkes dalam Penanganan Covid-19

Jakarta, – Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan masyarakat mengapresiasi kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Kesehatan (MenkesBudi Gunadi Sadikin dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.

“Jadi konsisten untuk mengatakan bahwa publik mengapresiasi kinerja presiden dan menteri kesehatan dalam menangani Covid-19 pada waktu survei dilakukan di pertengahan September,” kata Burhanuddin Muhtadi dalam rilis temuan survei “Evaluasi Publik terhadap Penanganan Pandemi, Pelaksanaan Demokrasi dan Isu-isu Terkini”, Minggu (26/9/2021).

Diungkapkannya, kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi, khususnya dalam menangani Covid-19 terjadi peningkatan kepuasan dibandingkan survei yang digelar pada Juli 2021.

Dalam survei September 2021, masyarakat yang menyatakan sangat puas terhadap kinerja presiden ada sebanyak 4,8% dan cukup puas sebesar 57%. Jika ditotal, masyarakat yang menyatakan puas dan cukup puas ada sebanyak 61,8%. Sementara pada survei bulan Juli tercatat 61%.

“Mayoritas masyarakat yang puas atau sangat puas dengan kerja Presiden menangani wabah Covid-19, tidak berubah dalam dua bulan terakhir,” ujar Burhanuddin Muhtadi.

Kemudian, masyarakat yang menyatakan kurang puas ada 31,8% responden dan tidak puas sama sekali ada 2,9% responden. Sedangkan dalam survei pada Juli 2021, yang menyatakan kurang puas 30,1% dan tidak puas sama sekali 6,4 persen.

“Jadi yang kurang puas dan tidak puas di bulan September mengalami penurunan dibandingkan Juli. Jadi memang ada peningkatan kepuasan meskipun kecil dan penurunan tingkat ketidakpuasan terhadap kerja presiden dalam menangani Covid-19 di September,” terang Burhanuddin Muhtadi.

Burhanuddin menduga peningkatan kepuasan publik tersebut dikarenakan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) menghasilkan dampak positif dari sisi kesehatan.

Selanjutnya, kepercayaan publik terhadap kinerja Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mencapai 38,1%, dengan rincian cukup percaya sebesar 37,1% dan sangat percaya 1%. Meski, publik yang menyatakan biasa saja terhadap kinerja menteri kesehatan sedikit lebih tinggi, yaitu sebesar 38,3%.

“Tapi kalau dilihat dari trennya masih positif sekali ya. Mereka yang percaya dibandingkan yang tidak percaya yang hanya 11%,” papar Burhanuddin Muhtadi.

Untuk penurunan kasus harian, survei menemukan mayoritas warga tahu atau pernah mendengar tentang penurunan kasus positif harian dan kasus kematian harian Covid-19 di Indonesia. Dari yang tahu tersebut, mayoritas percaya terjadinya penurunan angka penularan dan angka kematian akibat wabah tersebut.

Hal itu dilihat dari ada sebanyak 5,5% warga sangat percaya dan 83,1% percaya terhadap penurunan kasus kematian harian. Kemudian sebanyak 5% responden dan 81,4% percaya pada kasus positif harian yang mengalami penurunan.

Selanjutnya, survei menyebutkan mayoritas warga puas terhadap penerapan protokol kesehatan, dan mayoritas masyarakat menilai pemerintah cukup atau sangat tegas dalam menegakkan kebijakan protokol kesehatan.

Sebanyak 71,3% warga menyatakan cukup puas dan 10,2% menyatakan sangat puas terhadap penerapan protokol kesehatan dalam pengendalian kasus Covid-19. Lalu sebanyak 6,2% masyarakat melihat pemerintah sangat tegas dan 71,4% melihat pemerintah cukup tegas dalam menegakkan protokol kesehatan.

 

Redaksi Rabu, 13 Oktober 2021
Ulama, Tokoh Lintas Agama Dan Santri Dukung Vaksinasi


Vaksinasi massal Ulama, Tokoh Lintas Agama dan Santri Provinsi Jawa Tengah, di Aula Masjid Agung Provinsi Jawa Tengah Semarang, 10 Maret 2020. Setiap peserta sudah mendapat vaksinasi oleh petugas kesehatan sejak pukul 08.00 secara bergantian hingga siang. Pengaturan ini ditegakkan untuk memastikan protokol kesehatan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Diantara yang sudah mendapat vaksin yaitu, Saccapiyo sebagai Bhikkhu, Wakil padesanayaka, wilayah Sulawesi tenggara. Menurutnya vaksinasi covid 19 sangat penting untuk memutus rantai penularan covid 19 yang masih terus terjadi.

“Saya sebagai warga negara Indonesia tentu patuh dengan anjuran pemerintah untuk mengikuti program vaksinasi covid 19 yang sedang digencarkan saat ini”, kata Saccapiyo.

Bhikkhu Wakil Padesanayaka Wilayah Sulawesi Tenggara ini juga mengajak seluruh masyarakat tidak ragu untuk mengikuti vaksinasi covid 19 guna melindungi diri, keluarga dan anggota masyarakat lainnya dari penularan covid 19.

” Saya yakin pemerintah telah melakukan berbagai penelitian sehingga vaksin covid 19 aman dan halal dan tidak mungkin pemerintah ingin menjerumuskan anggota masyarakatnya sendiri”, tegas Saccapiyo.

Dukungan yang sama juga disampaikan Arifin, tokoh dari Kepercayaan Saptadarma, Semarang. Arifin mengatakan bahwa dirinya orang yang takut jarum suntik, tapi setelah divaksin tidak terasa sakit, hanya seperti digigit semut saja, cepat sekali selesai hanya hitungan detik.

” Sebab itu, saya mengajak masyarakat mendukung dan mensukseskan program vaksinasi pemerintah. Mari dukung pemerintah, apa yang pemerintah serukan kita patuhi, agar pandemi covid 19 ini segera selesai. Untuk itu kepada seluruh teman teman jangan takut untuk vaksin 19″, ujar Arifin.

Sebagaimana halnya disampaikan Anak Agung Ketut Darmaja, Ketua Majelis Wali Agama Hindu Indonesia, Provinsi Jawa Tengah sangat mendukung program mulia pemerintah tetang vaksinasi covid 19 ini.

” Kami sudah mensosialisasi program vaksinasi ini keseluruh Kabupaten Kota, Provinsi Jawa Tengah, umat Hindu tidak ada yang menolak. Sudah dengan berbagai pose untuk mendukung vaksinasi, sebagai bakti kepada pemerintah”, ujar Anak Agung.

Menurut Ketua Majelis Agama Hindu ini, walau sudah mendapatkan vaksin covid 19, harus tetap menerapkan protokol kesehatan, memakai masker, mencuci tangan, jaga jarak dengan menghindari kerumunan.

Dari Ulama, Ustd Abu Choir Sesjen Assosiasi Pesantren NU Jawa Tengah, menjelaskan bahwa sebagai mitra pemerintah, NU Jawa Tengah, kami telah melakukan sosialisasi vaksinasi ke 4600 pesantren, melakukan pendataan tokoh pesantren untuk terlibat dalam vaksinasi, termasuk kepada para santri.

” Pandemi sebagai masalah bersama, maka mengatasi harus secara bersama. Semua harus proaktif dan berkolaborasi mengatasi pademi. Pesantren akan berhasil mengatasi pandemi, bila dilakukan secara bersama”, ujar ustd choir.

Sesjen Assosiasi Pesantren ini mengingatkan agar masyarakat percaya pada informasi yang benar, jangan percaya informasi hoak. Apalagi vaksin sudah secara ilmiah terbukti aman dan halal, maka iangan menolak vaksin, agar pandemi covid 19 segera berakhir.

Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (PRA)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

drg. Widyawati, MKM

Redaksi Sabtu, 09 Oktober 2021
Pengakuan Dinas Kesehatan Soal Vaksinasi Covid-19 Remaja DKI Tersisa 15 Persen




Jakarta - Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebutkan faktor izin orang tua menyebabkan pencapaian vaksinasi Covid-19 terhadap anak dan remaja tinggal tersisa 15 persen.

Padahal vaksinasi Covid-19 untuk usia 12-17 tahun telah berjalan sejak awal Juli 2021 lalu.

"Sekarang ini masih ada 15 persen remaja yang harus kita dorong untuk segera vaksin. Penyebab masih adanya data itu, salah satu penyebabnya ialah izin orang tua yang tidak mau anaknya divaksin lantaran khawatir dengan efek sampingnya," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia di Jakarta, Sabtu petang, 25 September 2021.

Dwi menyebutkan dari data yang dimiliki Dinas Kesehatan DKI hingga 24 September 2021 lalu tercatat 856.459 anak usia di bawah 18 tahun (12-17 tahun) yang sudah mendapat dosis pertama vaksin Covid-19.

Terkait hal itu, Dwi menuturkan pihaknya akan tetap mendorong para remaja tersebut bisa segera divaksin, termasuk juga memberikan vaksinasi pada semua orang ber-KTP DKI yang belum divaksin.

Salah satu caranya ialah menjalin kerja sama dengan sejumlah sekolah di Ibu Kota, guna mempercepat vaksinasi terhadap anak berusia 12-17 tahun.

"Kami akan berusaha menjangkau semua siswa, termasuk yang ber-KTP DKI yang sampai saat ini belum vaksin Covid-19. Segala daya kami usahakan supaya remaja, guru, masyarakat lain yang belum divaksin bisa segera divaksin," ujarnya.

Dwi berharap para remaja ini bisa mendapatkan proteksi ekstra dari bahaya COVID-19. Terlebih, Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan menambah jumlah sekolah yang dibuka untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) Terbatas.

"Nanti ada 1.509 sekolah yang dibuka untuk PTM Terbatas," ucap Dwi.

Diketahui, hingga 24 September 2021, capaian vaksinasi Covid-19 di DKI Jakarta sudah menembus angka 10,3 juta.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 7,5 juta warga sudah mendapat suntikan dosis kedua vaksin Covid-19. Walau demikian, 36 persen dari capaian vaksinasi Covid-19 tersebut ternyata bukan warga ber-KTP DKI Jakarta.


SUMBER

Redaksi Jumat, 01 Oktober 2021
Wujudkan Kekebalan Komunal, Lanud Sjamsudin Noor Kembali Gelar Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua

 


Sebagai salah satu Sentra Vaksinasi Covid-19 yang ditunjuk TNI AU, yang diselenggarakan oleh Lanud Sjamsudin Noor, dalam hal ini menyatakan akan terus melakukan penugasan dan kepercayaan secara optimal untuk melakukan pelayanan terbaik bagi para warga masyarakat di wilayah Kalimantan Selatan untuk selalu berperan aktif dalam mendukung program vaksinasi pemerintah untuk mencapai satu juta dosis vaksin per hari masih dilakukan oleh Lanud Sjamsudin Noor. Dan kali ini Lanud Sjamsudin Noor kembali menggelar Serbuan Vaksinasi Covid-19 dosis kedua bertempat di Rumah Sakit TNI AU Sjamsudin Noor, Kamis (19/08/2021).


Berdasarkan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan para ahli, dibutuhkan penyuntikan dua dosis vaksin Covid-19 bagi setiap individu guna menciptakan kekebalan tubuh yang optimal dengan harapan agar dapat mendorong terciptanya herd immunity atau kekebalan komunal di seluruh lapisan masyarakat. Rentang waktu penyuntikan dosis pertama dan dosis kedua, serta dosis pemberian vaksin berbeda-beda sesuai dengan rekomendasi untuk setiap jenis vaksin yang digunakan.


Terpantau, antusias masyarakat untuk mendapatkan vaksin kedua semakin tinggi, hal ini dikarenakan melihat banyaknya kasus peningkatan positif Covid-19 di seluruh wilayah tanah air. Oleh sebab itu masyarakat sadar akan pentingnya vaksinasi guna mencegah tertularnya virus Covid-19.


Komandan Lanud Sjamsudin Noor Kolonel Pnb Yulmaizir Chaniago menyampaikan ucapan terima kasih atas kesiapan para vaksinator dan para pendukung kegiatan serbuan vaksinasi dosis kedua pada hari ini. Semoga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik, serta mencapai target yang sudah ditetapkan. Menurutnya, vaksinasi merupakan langkah penting menciptakan kekebalan kelompok sebagai upaya lepas dari pandemi serta sebagai upaya penanggulangan penyebaran Covid-19.


Seluruh Negara di dunia sedang berlomba-lomba demi mendapatkan akses vaksin Covid-19. Di tengah persaingan mendapatkan vaksin, lanjut Danlanud SAM, warga harus bersyukur dan antusias mengikuti vaksinasi. Di sisi lain masyarakat tidak boleh terprovokasi dengan adanya berita hoaks. “Ada kabar yang menyatakan vaksin malah berbahaya bagi tubuh. Padahal seluruh vaksin yang digunakan di Indonesia telah melalui uji kelayakan, efektivitas dan sudah dinyatakan halal,” tandasnya.


Beliau tetap meminta kepada warga yang sudah divaksin, agar tetap menaati protokol kesehatan yang sudah dianjurkan oleh pemerintah, karena kunci utama menekan penyebaran Covid-19 dengan protokol kesehatan, agar dapat segera memutus mata rantai penyebaran Covid-19.


Redaksi Senin, 27 September 2021